Sabtu, 09 Januari 2010

Pemahaman matematika

Pemahaman matematika
Oleh : Dessi Atikah, S.pd


(Ruang kantor SMA Negeri 12 Palembang)

Ilmu matematika adalah ilmu yang selalu berhubungan dengan aktivitas hidup manusia. Sering sebagian orang salah duga, mengatakan bahwa matematika adalah ilmu yang menjemukan dan sangat sulit untuk dipahami. Perkiraan seperti itu sebenarnya kurang tepat, kalau boleh dikatakan itu dugaan yang keliru. Memang matematika terasa sulit karena ketidaktuntasan kita dalam mempelajarinya, kita selalu diburu ingin cepat tahu, padahal matematika akan dapat dipelajari dengan cara structural. Guru dalam menyajikan pelajaran matematika harus dilengkapi berbagai kesiapan dan sarana. Guru jangan terlalu otoriter. Murahkan senyum, ajak siswa membahas pelajaran dengan santai, lontarkan beberapa lelucon untuk menghidupkan suasana belajar, usahakan tiap bahasan yang diberikan itu tuntas, tangguhkan bahasan yang berikutnya bila siswa masih banyak yang belum mengerti dengan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi. Memang guru matematika harus tegas, tapi tidak terkesan angker. Mudah-mudahan tuhan menolong kita membukakan jalan dan siswa kita berhasil. Hindari sama sekali guru mengatakan bahwa matematika itu sulit. Katakan kepada siswa bahwa matematika dapat dipelajari dengan kesungguhan dan tekad tinggi. Matematika bukanlah pelajaran momok. Marilah kita tanamkan rasa cinta pada matematika. Menguasai matematioka berarti wawasan pikir kita lebih berkembang. Kita lihat disekolah-sekolah sangat banyak guru-guru matematika dipakai untuk menggantikan/ mengisi mata pelajaran lain, yang tidak ada gurunya. Saya rasa bukanlah karena semua guru matematika merupakan guru yang serba bisa hanya guru matematika ternyata lebih siap dan mampu mengatasi kendala yang ada. Kepada rekan sejawat saya pesankan, jauhkan rasa jenuh belajar matematika. Jangan mudah menepuk dada, bahwa sayalah yang paling bisa. Jauhkan perasaan sombong dan angkuh, ingat makin banyak materi (ilmu) yang kita ketahui, semakin banyak pula materi yang belum kita ketahui.
Kita harus insyafi “ saya tidak tahu bahwa sesungguhnya selama ini saya belum tahu”.



















Menimbang hasil perkalian

Menimbang hasil perkalian yaitu memeriksa suatu hasil perkalian, apa sudah betul atau masih keliru dalam pengerjaannya.

Bilangan I disebut factor satu, dan bilangan kedua disebut factor kedua. Hasil perkaliannya disebut hasil perbanyakkan.

Misalnya : Menghitung suatu perkalian

37 x 64 = …

Factor pertama = 37 dan

Factor kedua ialah = 64

Kita operasikan perkalian tersebut seperti :

3 7
6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar